Senin, 03 Februari 2014

mmmm dalam waktu kali ini aku akan bercerita,, si lucu tapi tdk melucukan,,...
sore hari kemarin, terdengar coletahan anak kecil yang berumur 3-4 tahun yang tengah asyik bernyanyi disela-sela gerimis.. lucu?? iyaa,,suaranya yg kecil dan keras.. pertama lagu yang dinyanyikan, bintang kecil, pelangi-pelangi, oh ibu dan ayah selamat pagii ku pergi belajar sampai kan nanti... benar-benar lagu anak kecil yang selalu kudengarkan waktu kecilku dulu, dan sampai skrg aku jg msh hafal lirik-liriknya..
tetapiiiii lama-lama,,, lirik lagu berubah..jadi,,,, bang jali bang jali, cubit-cubitan oiii senggol-senggolan, mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama.. langsung brrrrrrrr,, innalillahii lagu2nya,, nggak bingits.. untung pas kecilku normal, g kenal sm lagu gitu2an.. ya mungkin gara-gara faktor sprt ini yg seharusnya blm layak dikonsumsi,, tapi sdh masuk kepikiran anak-anak skrg.. anak-anak skrg sudah pd mulai haid sejak kelas 4 SD, 5 SD, 6 SD.. klo dulu, SMP baru mulai haid.. ni dikarenakan hormon yg tumbuhnya lebih cepat dari biasanya...mungkin karna konsumsi tayangan tivi, lagu yang didengarkan,.. yang semuanya sdh tidak layak konsumsi buat anak-anak..

generasi yang bagus ketika semua tumbuh sesuai masanya.. masa anak-anak masa keemasan, karena awal dalam mencetak karakter dan sikap..peran keluarga sangat menentukan, dalam hal pendidikan, hiburan yang dipilih. semua kebiasaan yang dilakukan, tumbuh dari keluarga.. termasuk juga, pemilihan tayangan tivi,. yang sekarang ini semua film minim dari nilai pendidikan, tema dan tempat disekolah tetapi yang dibahas pacaran, tawuran.. astaghfirullah bagi ibu2 yang suka sinetron, yang suka YKS jangan sampai menjadikan kebiasaan buat anak2 untuk menonton itu,.. semua dr contoh yang dilakukan orang tua,.

siapa yang harus disalahkan..
ketika budaya pendidikan bukan lagi ditempat yang tepat
orangtua kah? atau tayangan di tivi yang hanya mengejar popularitas?
saling mendukung satu dengan yang lain
kasihan anak-anak yang menjadi korban, korban dari suatu pendidikan yang salah
realita negriku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar